Jumat, 25 April 2014

Kita Terburu-buru ^^"


               Hari ini aku sengaja menyambutmu tanpa mandi, tanpa menggunakan alas bedak apalagi make up tebal seperti biasanya ketika kau menemuiku. Seharusnya hal itu bisa saja kulakukan, karena aku tau kau akan datang dan aku bangun lebih awal. Tapi itu kuurungkan, karena aku hanya ingin agar kau tau bentuk sesungguhnya dari diriku, bukan yang selau kau lihat sebelumnya. Agar kau tau bagaimana persisnya bentuk wajahku yang jauh dari cantik ini. Agar kau menyadari sebelum semuanya telah menjadi jauh. Yahh sekalipun aku tahu, kau sudah memahaminya sejak dulu. Tapi itu dulu waktu kita belum ada ikatan, sekarangkan situasinya berbeda. Karena mungkin kali ini kau akan lebih memperhatikan setiap detail dari diriku, yang dulu kau bahkan tidak pernah mau peduli.


               Hmmmm...  Pertemuan kali ini rasanya masih sama saja seperti pertemuan sebelum-sebelumnya. Dimana jantungku rasanya terlepas keluar lantaran debaran yang begitu kencang, bahkan seandainya kau pernah memegang tanganku saat pertama kali bila kita bertemu itu rasanya dingin sekali duhh seperti mau ujian saja :), kenapa aku masih saja salah tingkah,  dan tidak tau mau memulai pembicaraan dari mana agar suasana bisa menjadi lebih lumer (kayak cokelata yah “lumer”). Karena bila kau yang kutunggu memulai pembicaraan mungkin lebaran monyet juga tidak bisa-bisa… heheheh.

                Pertemuan kali ini adalah yang kesekian kalinya yang selalu terburu-buru, entah sudah yang keberapa kalinya. Bahkan bila kau kutanyai pasti kau juga sudah lupa. Kapan terakhir kita ketemu saja kau sudah lupa apalagi yang lalu-lau. Aghhh kenapa kau begitu pelupa jika menyangkut hubungan kita, Mungkin benar kali yah, bahwa memori laki-laki lebih kecil dibanding dengan perempuan, tapi masa iyya? aghh yah sudahlah. mari sedikit saya ingatkan yah, kita ketemu tahun ini baru yang ketiga kalinya sayang dengan hari ini, pertemuan pertama itu bulan 1 tanggal 30, waktu itu kamu mendadak sore-sore menelfon bahwa kau sedang ada di kota ini, dan kau mengajak keluar untuk makan yang padahal waktu itu aku puasa. Sehingga kita harus menunggu magrib datang, lalu makan di Mall lalu pulang dan berpisah. Pertemuan kedua itu tanggal 24 hari senin bulan 2, itupun kita ketemunya hanya hampir 1 jam gara-gara aku yang waktu itu pulang kampung dan kau mendadak (lagi) kemakassar karena kecelakaan yang menimpa adikmu, yang mengharuskan kau dan keluargamu harus ke kota ini lagi. dan aku yang hari seninnya ingin ke makassar kau bela-belai menunggu di salah satu tempat makan di Jln. perintis kemerdekaan dan kita bertemu lalu berpisah di tempat itu pula. Dan hari ini begitu lagi, kita bertemu hanya 1 jam. Hufftt… rasanya tidak adil, jika penantianku hampir 60 hari. Yah itu hanya hitung-hitugan lebaiku saja. Tak perlu kau hiraukan,

                Kau tau bagaimana rasanya ada diposisiku sebagai orang yang selalu ditinggalkan,? Asli sayang tidak enaaak sekali. Setiap kali kau ingin meninggalkanku. Ingin rasanya bilang “ jangan dulu, nanti, atau sebentar lagi “ tapi kenapa yang keluar selalu peng”iya”anku padamu. Seandainya kau tahu Aku ingin menahanmu lebih lama lagi bersamaku,

                Aku rasanya ingin sekali merasakan bisa bersamamu lebih lama, tanpa harus terburu-buru, tanpa harus takut karena kau akan meninggalkanku lagi. Sekalipun harusnya aku bersyukur, bahwa disaat waktu sempitpun kau berusaha meluangkan waktu untukku barang semenit saja untuk menemuiku.

                Sayang …. Kenapa setiap setelah bertemu dirimu hati ini bukannya lega tapi rindu itu malah semakin bertambah. Aghhhh mugkin hanya aku yang berlebihan.

                Sayang…. Aku tahu kau tidak se ekspresif diriku yang bisa dengan mudah mengungkapakan perasaan dalam bentuk apapun termasuk tulisan. Aku igin sekali tahu perasanmu terhadapku.
Sayang,,,, bagaimana bila situasinya kita balik.

                Aku yang dengan segala bentuk kekuranganku kemudian tinggal dikampung, dan kau dengan segala kelebihanmu tinggal di kota dengan segala bentuk godaan yang ada. Bertemu dengan perempuan-perempuan yang standarnya jauh dibanding diriku. Yahhh kau tahu sendirikan, perempuan jaman sekarang betul-betul sudah pada canggih semua, tidak ada lagi yang jelek. Yang ada hanya cantik, dan cantik sekali. Dan tidak ada katro yang ada kalangan “jetset” dan “sosialita”. Kau bisa bayangkan dan bandingkan dengan diriku. “nggak banget kan?” Apa yang akan kau lakukan bila salah satu dari mereka mulai menarik perhatianmu dan begitupun sebaliknya. (iihhh jangan sampai deh)

                Bila posisinya seperti ini apakah kau masih bisa bilang sayang padaku, dan jatuh cinta padaku, apakah kau masih bisa setia padaku, seperti halnya diriku. 

           Aku hanya ingin tahu sejauh mana perasaanmu terhadapku. Kenapa masih susah menebak perasaanmu dan begitu sulit mempercai bahwa kau memang sedang dan akan selalu menyanyangiku.


Sayang …. I love you like I'm Crazy

Apa kabar Hati...???

Apa kabar hati ?
Apakah kau masih setia meski terpisah jauh ratusan kilometer dengan raga ? 
Bagaimana keadaanmu sekarang, masih kokoh dengan segala bentuk pertahananmu, atau beberapa mulai goyah akibat hantaman dan benturan godaan sana-sini? Atau merapuh sendiri hingga sedikit demi sedikit terkikis oleh waktu ? 
Apakah kau masih kuat dengan segala bentuk ketidak pastian yang bahkan kadang kita susah memahaminya? 
Hati,,,, Bila kau mulai tidak sanggup berterus teranglah. Agar pemilikmu bisa lebih cepat mengambil tindakan sebelum ia rusak dan mengeras. 
Hati,,, aku menyadari kalau hal ini tidak akan mudah untuk dijalani. Butuh begitu banyak hal yang harus dipelajari, tentang pengertian, kepercayaan, kesabaran, cinta, kasih sayang, dan hal yang paling penting dari semuanya yaitu keikhlasan. Dan itu tidak sebentar, melainkan setiap hari. Belajar bagaimana kita harus menjaga kepercayaan pada hati yang terpaut jauh meski kadang muncul ketakutan-dan kegelisahan, tentang saling memahami segala bentuk kegiatan walaupun tidak saling bersama, belajar untuk terus saling jatuh cintah, saling menyanyangi walaupun hanya dalam bentuk doa-doa yang masing-masing kita panjatkan meski raga kita tidak saling bertemu. (ohhh iyya,,, apakah kau sering menyebut namaku dalam doamu?). Kita belajar untuk selalu bersabar dengan segala bentuk masalah yang cenderung timbul ketika kita sama-sama sedang labil, sedang merindukan mungkin, namun tidak ada celah untuk saling mengungkapakan, atau bahkan kesalah pahaman kecil yang menjadi dasar masalh-masalah besar. Dan semua itu harus kita jalani dengan ikhlas. 
Bukankah kita mengharap ridho dari sang pemilik Hati sesungguhnya, Dialah Tuhan kita. ??? iyya kan? Jadi kita mesti ikhlas menjalani semuanya, berserah diri tapi bukan pasrah yah.
Duhhh,,, hati. Aku bahkan kadang hampir merasa ingin menyerah bila membayangkan semuanya. Tentang hubungan ini, tentang jarak, dan yang lainnya.  
Semoga sang pemilik hati membuka-kan JalanNya untuk kita berdua Aamiin. 
Namun bilapun tidak terjadi, pasti itu yang lebih baik. :)

Selasa, 01 April 2014

Surat Untuk Mantan

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel bernard batubara. Memulai surat ini rasanya harus memaksaku untuk memutar kembali kesalahan-kesalan besar yang pernah aku lakukan padamu. Namun tidak apalah, paling tidak saat ini aku berani mengakui bahwa sahnya memang aku pemeran utama hancurnya hatimu kala itu.
          Bagaimana kabarmu sekarang yah? Hmmm,,, rasanya sudah lama sekali kita tidak bertegur sapa. Baik melalui dunia seluler maupun dunia maya. Kau telah memblok semua akses untukku ke sosmedmu, kadang aku berfikir bagaimana mungkin 2 insan yang pernah begitu dekat,, sangat dekat bisa berubah menjadi 2 orang asing yang tidak saling kenal. Aghh sudahlah, Aku cukup tau diri. Bulan ini tepat 2 tahun kita mengakhiri hubungan,, maaf bukan kita tapi aku. Aku yang waktu itu ngotot meminta mengakhiri hubungan yang telah terjalin 2 tahun 2 bulan dengan alasan yang konyol. Aku masih sangat ingat jelas sikapmu saat itu, dengan bersih keras untuk tidak mau putus denganku. Dan aku yang juga memksa untuk tetap putus, sehingga kau mengambil keputusan dengan mengamini permintaanku dengan catatan aku tidak boleh cuek kepadamu. Dan aku mengiyakannnya, hingga beberapa bulan kemudian kita berjalan tanpa status yang tidak jelas hingga peristiwa itu terjadi. Heiii Kamu,,, Aku ingin meminta maaf sekalipun mungkin maaf itu tidak akan berlaku untuk perempuan egois seperti diriku ini. 
          Kumulai dengan menganggapmu sebagai " mantan terindah ", itu kusematkan padamu karena kau pernah menyelipkan itu pada sebuah pesan singkat yang dulu sekali pernah kau kirim padaku. Aku tersenyum kecil kala itu, tanpa merasa pernah menyakitimu. Kau adalah laki-laki yang pernah memberikan kebahagian yang luar biasa kepadaku, laki-laki yang terhebat yang pernah aku kenal, laki-laki yang paling sabar dalam menghadapiku, sekaligus menjadi laki-laki yang paling baik yang pernah aku temui dalam hidupku. Aku tidak tau, kenapa waktu itu aku bisa menerima perassanmu sedangkan hatiku tidak sedang kosong. Kala itu hatiku telah lebih dulu dikuasai oleh seseorang yang kusebut "misterius". Namun perhatianmu, sikap sayangmu, kata-kata cintamu yang membuatku luluh, hingga pernyataanmu untuk yang ketiga kalinya aku mengiyakannya. Percayalah, dalam kurun waktu 2 tahun lebih akupun pernah sangat menyayangimu, aku yakin kau juga pernah merasakannya. Namun pada kenyataannya hatiku tidak pernah utuh dimilikimu. 
            Maafkan AKu yng telah menorehkan luka dihatimu... Kau selalu bilang padaku, " saya tidak akan pernah melepaskan genggaman tangaku sayang " itu selalu ada dalam pesanmu sebelum aku tidur, dengan beberapa kata sayang yang selalu membuatku terbuai. Aku benar-benar merasa bahagia, menjadi perempuan yang sangat beruntung karena memilikimu. Kau adalah laki-laki yang memegang janji, Aku sadar itu, Kau tidak akan melepaskan genggaman tanganmu jika bukan aku yang memaksamu. Aghhh, mengapa aku bisa setega itu padamu. 
          Aku masih ingat jelas, waktu itu kita tidak sedang ada janji untuk bertemu namun tiba-tiba kau meminta untuk bertemu. Kau bela-bela datang siang ke kosantku hanya untuk mendengarkanku lagu ciptaan yang kau buat khusus untukku dengan memberinya judul atas namaku. Oh my god, Sungguh rasanya aku menjadi perempuan paling berbahagia di dunia. Aku sejujurnya malas menyebutkan semua kebaikanmu padaku, karena rasanya tidak ada kesalahan besar yang kau lakukan padaku kecuali satu hal yang tidak bisa kujelaskan. Mungkin memang ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan, dan tidak bisa di pahami. Kau adalah laki-laki sabar yang pernah kutemui, dengan segala sifat keegoisanku yang sering marah-marah tidak jelas, yang lebih sering ngambek ketika pesanku telat sedikit saja kau balas, atau kau datang terlambat menjemputku. Kau hanya meminta maaf dengan segala alasanmu yang masuk akal namun aku masih terus saja marah-marah. Dau kau hanya tersenyum dan mengusap kepalaku dengan lembut. Senyumanmu itu ternyata jujur susah untuk dilupakan, ketulusan hatimu padaku benar-benar terbukti bahwa kau sangat mencintaiku dan menyayangiku. Aku masih ingat ketika kau menangis tersedu-sedu di kosant karena waktu itu kita akan berpisah selama 3 bulan karena libur semester dan aku akan pulang ke kampung. Kamu menangis seperti anak kecil yang akan ditinggalkan ibunya, rasanya lucu sekali melihatmu waktu itu itu tersedu-sedu. Dan ketika aku di rumah (baca=Kampung), kau tidak pernah tidak memberikanku kabar, pagi, siang, malam. Layaknya orang sakit yang harus minum obat 3 x sehari supaya lekas sembuh. Yahhhh mungkin itu sejenis penawar rindu untukmu terhadap setumpuk rindumu padaku yang akan sedikit terobati bila menghubungiku. Jujur kala itu, aku bahkan sedikit gerah dengan sikapmu yang tidak hentinya mengabariku segala aktivitasmu selanjutnya menanyakan kegiatanku. Itu menjadi rutinitas yang membosankan "ucapku".... Aku betul-betul perempuan yang tidak tau diri. Kau laki-laki yang sangat romantis, kau tidak pernah membiarkanku dalam sehari untuk tidak mengucapkan sayang, cinta, rindu kepadaku. Dengan sesekali menyanyikan lagu romantis dengan gitar yang jika tanpa sengaja terbawa olehmu. Kau juga tidak pernah merasa malu memperkenalkan ku kepada teman bandmu yang notabene kelasnya beda denganku. Setauku kan anak band pacarnya harus "cantik ", seksi, semok. sedangkan aku, tidak ada baik-baiknya. Tapi itulah, kamu terlalu mencintaiku hingga kau tidak perduli lagi dengan perkataan orang lain terhadapmu. Kau selalu bilang terimakasih kepadaku dan sangat bruntung memiliku. Dari tuturmu, aku tau hanya aku satu-satunya orang yang betul-betul mendukungmu dalam bermusik saat ayah, ibu dan kakakmu menentangmu mati-matian dalam bermusik. Ohhh iya Bagaimana karir bermusikmu sekarang,?? Kau masih di Drum atau kembali bermain gitar?.. semoga karirmu semakin baik yah. 
           Apakah kau masih ingat saat aku menamanimu pergi nonton konser band fovoritmu J-Rocks. Waktu itu kita datang kepagian hingga akhirnya kita harus menunggu beberapa jam dan beberapa kali kau meminta maaf karena tidak enak hati telah membuatku menunggu karena menemanimu. Hingga akhir acara kau masih terus mengucapkan terimakasih disertai kata sayang diatas motor. Entah apa yang telah merasukiku hingga akhirnya aku tega melukai hati seorang laki-laki baik, sangat baik sepertimu. Alasanku klise waktu itu, Aku bosan dengan keadaan, bosan denganmu yang selalu bilang sayang padaku, bosan karena kau selalu menuruti kemauanku, jenuh dengan keadaan dimana aku yang selalu cari-cari masalah sedang kau hanya bisa terenyum, bosan karena kita tidak pernah berantem seperti pasangan lainn, bosan karena kau terlalu mencintaiku sedang aku masih terus di hantui dengan bayangan lain yang juga tidak bisa kutinggalkan. Hingga akhirnya aku betul-betul melukaimu ketika kau tau yang sebenarnya. Hatiku menyeleweng dengan banyangan orang lain, sekalipun kau tau waktu itu aku juga tidak mendapat respon dari orang tersebut. tapi aku tau itu sangat menyakiti hatimu. Aku tahu, karena setelah kabar itu kau datang padaku meminta penjelasan, dan aku menjelaskan semuanya. Dan kau menangis dihadapanku,,, Aku betul-betul telah melukai hatimu,,, Tapi kutau, lukamu cepat sembuh dengan cepat mendapat penggantiku, kalau tidak salah tidak cukup 2 bulan kan yah? kau telah memiliki penggantiku? Aku juga sudah lupa-lupa. Namun, Aku tidak cemburu, justru aku sangat senang mendengarmu begitu cepat menata hati karena ulahku yang teah memporak-porandakan hatimu. Aku sangat bahagia melihatmu dengan perempuan lain. Mungkin pencipta memang tidak menakdirkan kita berdua dalam hubungan yang disebut cinta. Percayalah,,, suatu saat kau akan sangat bahagia dengan orang lain. 
            Kau itu adalah tipe laki-laki langkah, dan akan menjadi rebutan para perempuan-perempaun cantik di luar sana karena kau laki-laki idaman dengan wajah gantengmu menjadi alasan nomor 1 hehehe. Tenang saja,,, Satu pesanku, Jangan sampai salah orang lagi. :) Tp... Kudengar sekarang kau sudah sangat berbahagia dengan perempuan manja pilihanmu,,, aku turut bahagia. 
          Semoga kau masih ingat ucapanku bahwa " kau itu cocoknya pacaran dengan cewek yang manja, karena kamu orangnya romantis " sudah lupa??? Yah sudahlah, aku juga tau kalau semua kenangan tentang kita telah kau kubur seiring dengan mengeringnya luka dihatimu. Dan aku turut berbahagia,,, 
           Aku menulis surat ini bukan berharap balikan lagi denganmu, tidak. Meskipun mungkin tidak sebahagia dirimu, akupun telah sangat menyanyangi seseorang saat ini, dia adalah plihanku. Dan pilihan harus dijalani. Aku hanya ingin sedikit memperlihatkanmu beberapa keadilan tuhan. 
            “Jika kau dicintai kau akan menjadi RAJA Jika kau mencintai kau akan menjadi BUDAK “
             Alm. Uztd Jefri 
      Aku memahami bahwa bumi itu berputar begitu jua dengan kehidupan. ,,, semua baru terasa ketika kita tidak memilikinya lagi. Waktu itu aku terlalu memuja perasan dan keegoisanku tanpa menurut sertakan akal sehatku hingga aku akhirnya buta akan kehadiranmu yang begitu menyayangiku. Aku tidak pernah mau mengerti dirimu. Aku memaksamu untuk mengerti tanpa memahami. Sekarang keadaannya terbalik tuan... 

       Aku mulai merasakan itu sekarang, sesuatu yang dulu kuanggap salah ternyata itu adalah benar. " kadang kejahatan datang dalam bentuk yang paling indah dan kebaikan datang dalam bentuk yang paling buruk " Aku baru sadar ternyata kau betul-betul mencintaiku, karena sekarang aku mengalaminya. Aku belajar untuk mengerti tanpa pernah dia memberikan pengertian padaku, Dia selalu memaksaku untuk tidak berubah sedang dia tidak pernah memberikanku pembuktian bahwa ia juga tidak akan berubah. Dia selalu mejelaskan padaku bahwa ia selalu mengingatku, selalu memikirkanku. tapi bagiku apalah gunanya sebuah rasa bila tidak pernah di ungkapkan. Kadang diungkapkan pun kita masih susah untuk mengartikannya apalagi bila tidak diungkapkan. Kita akan semakin susah menebaknya,,, Entahla, semoga ini hanya perasaanku saja. 
         Dulu aku merasa bosan dengan caramu menghubungiku yang tidak pernah kenal waktu, kini aku menyadarinya. Ternyata keadaan itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Aku betul-betul sangat mencintainya hingga rasanya aku tidak bisa protes terhadap apa yang terjadi, Kenapa aku merasa kejadiannya berbalik kepadaku??? 
           Mugkin tuhan sedang mengadiliku terhadap sikapku di masa lampau. Aku merindukan sosokmu hadir tapi bukan dalam wujud dirimu,, tapi aku berharap sekali laki-laki yang sedang menyandang status "spesial" dihatiku bisa memperlakukanku selayaknya perempuan yang dicintanya seperti dirimu dulu terhadapku. Kecuali bila tidak. 
           Kadang aku merasa dia tidak benar-benar mencintaiku,,, 
         Aku masih ingat sekali ucapanmu waktu itu,,, mungkin juga sumpahmu lantaran kau terlalu sakit hati kau bilang " Misna, tidak ada laki-laki yang bisa menyayangimu seperti caraku menyayangimu " dan mungkin itu benar,,,, Untuk mantan terindah,,, berbahagialah ! Surat ini kupersembahkan untuk dirimu disana. Hanya Maaf yang bisa kuucapkan sekaligus Terimakasihku untuk kebaikanmu selama 2 tahun 2 bulan dan HTSan kita,,