Senin, 12 Oktober 2015

Dia hanya Berbeda,,


Kau,,,
Kau tidak perlu menyimpan kekhawatiran yang berlebih terhadapnya,
lagipula dia bukan siapa-siapamu.
kalau aku jadi kau, aku mana mau ambil pusing dengan hidupnya.
Kenapa? Bukan karena aku tidak perduli terhadapa sesamaku, bukan.
Tapi lebih memberikan di ruang untuk tidak menjadi semakin terpuruk,
Karena dengan kau tidak perduli,
Dia tidak perlu merasa terawasi dengan kehadiranmu, apalgi dengan rentetan tatapan-tatapan yang merendahkan.

kau tidak perlu takut dengan hidupnya,
Aku percaya dia orang yang kuat. ku lihat itu dari kesehariannya.
meski baik aku dan kau sama-sama tidak ada kedekatan emosiaonal dengan dirinya.

Bedanya, kau terlalu terfokus pada kelemahannya, hingga setiap yang ia lakukan kau selalu meragukannya.
Sedang aku tidak.

Kau tidak pernah benar-benar ingin membantunya,
kau juga tidak pernah benar-benar percaya dengannya,
Hingga iapun kini menjadi semakin merasa tidak berarti dihadapanmu.

Ayolah,,,
Kita harusnya sepaham dan meng-aamiini bahwa,
Setiap kelemahan akan disertai dengan kelebihan.
Itu dari sekolah dasar kita diajarkan bagaimana saling menghargai sesama dengan tidak merendahkan satu sama lain.

Saat kau merendahkan orang lain, saat itu juga kau merendahkan dirimu juga dan membuktikan kau legi hina dari yang kau hina.

Aku tidak ingin berpanjang lebar mengenai orang itu, tidak ada gunanya juga.
Aku hanya ingin menekankan bahwa, Dia tidak serendah yang kau bayangkan, dan tidak selemah yang kau fikirkan selama ini. Dia hanya BERBEDA dengan orang-orang yang sering kau temui di luar sana.

Dia hanya berbeda, bukan berarti kau menyimpulkan yang bukan-bukan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar