Sabtu, 17 Oktober 2015

Rindu itu adalah diam

Aku selalu meridukan cinta dalam diam, karena dengan diam menunjukkan kecintaan dan ketaatanku kepada sang pemilik segala bentuk rasa, yang padaNya hati dapat berubah-ubah. Bahwa perasaan cinta memang ada namun bila bukan halal jalannya, biarlah ia tetap dalam diam.

Aku selalu merindukan cinta dalam diam, sebab ke"diam"anku tidak berarti tidak melakukan apa-apa, dalam diam saya bisa dengan leluasa memintamu kepada penciptaku. melakukan segala hal yang dapat memantaskan diriku agar bisa bersamamu kelak. Harapanku.

Aku selalu merindukan cinta dalam diam, karena dalam diam kutemukan kedamaian, ketenangan, tanpa perlu merasa takut untuk terluka apalagi kehilangan.


Walaupun kehadiranku tak pernah ada bagimu,
Kau tidak pernah tau beribu-ribu surat cinta kulayangkan tiap malam kepada pencipta yang selalu terselip namamu, Berbait-bait doa kesuksesan dan kebahagiaanmu,
Kau tidak pernah tau bahwa disudut hatiku yang paling dalam selalu merindukan pertemuan denganmu,

Aghhhh,,, andai kau merasakannya juga.

Mencintaimu adalah fitrah yang luar biasa.
Sebab cinta adalah anugrah yang paling indah yang pencipta ciptakan untuk hambanya, dan perasaan itu ada padaku.

Mencitaimu dengan diam adalah keindahan, meskipun hanya dengan sesekali mencuri-curi pandang padamu walau kau tidak pernah menyadarinya. Tersipu malu saat kau dengan santai menyapa, sama halnya ketika kau menyapa teman yang lain, tapi tanggapanku luar biasa. kau tidak tau degup jantungku kala itu.

Mencintaimu dengan diam adalah penantian, menanti hingga tuhan benar-benar lelah dan bosan melihatku merengek kepadanya meminta agar kau berbalik arah kepadaku, menanti agar cintamu pada orang lain berbalik menjadi cinta yang utuh untuk diriku.

Mencintaimu dalam diam adalah petualangan, secara diam-diam kucari tahu engkau lewat media sosialmu, disana kutahu segala bentuk aktivitasmu, kutanya kabar lewat teman dekatmu. mengawasi gerak-gerikmu dari kejauhan.

Dan mencintaimu dalam diam adalah kebahagiaan,, kebahagiaan bila bisa bersamamu.


Aku rindu mencinta dalam diam..




Senin, 12 Oktober 2015

Dia hanya Berbeda,,


Kau,,,
Kau tidak perlu menyimpan kekhawatiran yang berlebih terhadapnya,
lagipula dia bukan siapa-siapamu.
kalau aku jadi kau, aku mana mau ambil pusing dengan hidupnya.
Kenapa? Bukan karena aku tidak perduli terhadapa sesamaku, bukan.
Tapi lebih memberikan di ruang untuk tidak menjadi semakin terpuruk,
Karena dengan kau tidak perduli,
Dia tidak perlu merasa terawasi dengan kehadiranmu, apalgi dengan rentetan tatapan-tatapan yang merendahkan.

kau tidak perlu takut dengan hidupnya,
Aku percaya dia orang yang kuat. ku lihat itu dari kesehariannya.
meski baik aku dan kau sama-sama tidak ada kedekatan emosiaonal dengan dirinya.

Bedanya, kau terlalu terfokus pada kelemahannya, hingga setiap yang ia lakukan kau selalu meragukannya.
Sedang aku tidak.

Kau tidak pernah benar-benar ingin membantunya,
kau juga tidak pernah benar-benar percaya dengannya,
Hingga iapun kini menjadi semakin merasa tidak berarti dihadapanmu.

Ayolah,,,
Kita harusnya sepaham dan meng-aamiini bahwa,
Setiap kelemahan akan disertai dengan kelebihan.
Itu dari sekolah dasar kita diajarkan bagaimana saling menghargai sesama dengan tidak merendahkan satu sama lain.

Saat kau merendahkan orang lain, saat itu juga kau merendahkan dirimu juga dan membuktikan kau legi hina dari yang kau hina.

Aku tidak ingin berpanjang lebar mengenai orang itu, tidak ada gunanya juga.
Aku hanya ingin menekankan bahwa, Dia tidak serendah yang kau bayangkan, dan tidak selemah yang kau fikirkan selama ini. Dia hanya BERBEDA dengan orang-orang yang sering kau temui di luar sana.

Dia hanya berbeda, bukan berarti kau menyimpulkan yang bukan-bukan.