Rabu, 24 Juni 2015

Kesekian kalinya.

Ini adalah yang kesekian kalinya, yahh yang kesekian kalinya.
Tapi meskipun sudah berulang yang kesekian tapi rasanya masih saja tetap sama.
Masih merasa sedih, masih kecewa dan kadang-kadang kusangkut pautkan kepada pencipta . 

astaghfirullah hal adzim.


Entahlah,,,
Untuk urusan yang satu ini saya kadang tidak bisa mengendalikan iman, dan beranggapan seolah-olah pencipta tidak turun andil rasanya. 
Padahal saya lupa, bahwa tidak ada satu halpun yang terjadi Di muka bumi ini tanpa kehendak dan sepengetahuaaNya.

 “… dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)....”

Bagaimana mungkin untuk hal seperti itu Tuhan tidak ikut andil? Tidak mungkin Tuhan berlepas tangan dan tidak perduli. 
Kembali kusadarkan diriku, bahwa mungkin saja apa-apa yang selama ini kulakukan adalah bukan hal yang baik untukku. Dan sekalipun Tuhan mengabulkannya, mungkin saja itu akan membawa kemudharatan dihidupku.

Mungkin butuh sedikit lagi kesabaran, dan lebih banyaka lagi usaha, dan lebih, lebih banyak lagi mendekatkan diri kepada tuhan.

Semoga pencipta menyimpankan kebaikan dengan penundaan yang berulang. Aamiin allahumma aamiin.




Senin, 15 Juni 2015

Untuk Seorang Teman.

     Beberapa waktu lalu seorang teman lama waktu kuliah datang berkunjung ke rumah, dan kita terlibat pembicaraan yang cukup panjang. Begitulah perempuan kalau lama tidak berjumpa, giliran ketemu sampai lupa waktu. Segala hal dibincangkan, dari masalah pasangan, kerjaan, kuliah, rumah tangga, fashion, juga nostalgia-nostalgia waktu dulu ikut keseret-seret kembali untuk dibahas. 
      Namun dari serentetan pembicaraan itu ada yang menarik dari pembicaraan si temen tersebut. Dia mengingatkanku padamu. Iyya kamu, seorang temen yang semenjak duduk di bangku kuliah semester 2 tidak pernah menganggapku sebagai seorang teman, mungkin lebih tepatnya kamu memusuhiku secara diam-diam, tapi semoga itu hanya anggapanku saja. Kutahu kau orangnya tidak seperti itu. saya tiba-tiba harus flashback kembali waktu masa-masa kuliah dulu ketika kau yang selalu membeciku, tidak pernah mau menyapaku bahkan memberikan beberapa informasi yang tidak benar pada beberapa teman. 
    Saya juga bingung mengapa kau begitu membenciku, walaupun saya merasa tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa terhadapmu. tapi sudahlah, itu adalah masa lalu, dan saya tidak pernah menaruh dendam sedikit pun padamu.
        Tapi bukan itu alasanku menulis di sini, bukan untuk menjelek-jelekkan mu. Tidak sama sekali, saya hanya ingin menuliskan tentangmu di blog saya ini, itu membuktikan bahwa kau adalah salah satu teman. 
         sebelum menulis ini, hati saya kembali sedih. Karena dari mulut teman tadi kudengar kau sedang sakit itupun kata dia lagi, dia mendengar kabar itu yang kau ekspose di dunia maya. Dan lagi-lagi saya kecewa setelah mebuka accoun FB saya, kucari-cari namamu di dalam pertemananku tidak ada namamu di sana. Agghh saya lupa kalau kau tidak pernah mau berteman denganku. Hingga akhirnya ku coba cara lain untuk mencari informasi tentang dirimu melalui google, dan its work. ternyata bukan hal yang susah untuk mencarimu di mesin pencarian itu. Nggak salah namanya mesin pencari yah,,,
          Ku temukan nama account FBmu, kemudian ku cari kembali di FB dan walaahh, itu benar saja adalah kamu. Kulihat pertemananmu ternyata didalam hampir sebagian besar adalah teman-teman kita waktu kuliah. yang tidak ada hanya saya, tapi tenang saya tidak se drama itu lah menanggapinya. 
         Sayangnya melalui account FBmu tidak ada informasi apa-apa mengenai dirimu, yang sempat kubaca kau sedang mencari-cari informasi mengenai kista?. Apa iya kamu mengidap kista? 
        Saya ingin sekali berbagi denganmu, saya tidak seperti apa yang kau bayangkan dulu. Percayalah.
       Untuk seorang teman yang jauh disana, bila kau sempat melihat ini. Tersenyumlah, karena saya sedang menunggumu untuk berbagi. :)

salam hangat dari Misna, 

Minggu, 07 Juni 2015

Anggap saja malam ini adalah malam yang paling membahagiakan. [Anggap saja]
Lagipula tidak ada orang yang tahu dan tidak ada yang perduli. Jadi apa gunanya, meratap-ratap dengan mata sembab, begadang hingga larut dengan fikiran yang tidak jelas menerawang tanpa pangkal. Apa gunanya menyesali tindakan yang sudah jelas duduk perkaranya seperti apa.

Apa yang kau khawatirkan?
Tentang jodoh? Tentang masa depan? 
Tidak perlu se khawatir itu. masalah jodoh dengan sangat jelas Allah telah memberikan petunjuk dalam Al-Quran surah An-nur Ayat 26. 
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. 

sangat mudah, jadi kalau mau dapat jodoh yang baik, yang perlu di baikkan adalah diri sendiri dulu. kalau mau dapat pasangan yang rajin sholat, mengajinya pintar, agamanya bagus maka baikkan dulu sholat untuk diri sendiri, belajar ngajinya yang rajin, agamanya di bagusin. Nah kalau begitukan bisa disandingkan kalau sudah sama levelnya. 

Beribadah karena Allah,
allah tidak pernah tidur, dan senantiasa membantu hamba-hambaNya yang datang meminta kepadaNya.

“Apabila hambaKu mendekatiKu sejengkal, maka Aku akan mendekatkan diriKu kpdnya sehasta. Dan apabila hambaKu mendekatiKu sehasta, maka Aku akan mendekatkan diriKu kpdnya sedepa. Dan apabila hambaKu dtg kpdKu dalam keadaan berjalan, maka Aku datang kpdNya dlm keadaan berlari” (Riwayat al-Bukhari no. 7536)

Apalagi yang kau ragukan?

Apapun keputusanmu malam ini, insya allah itu adalah yang terbaik. 
Tetap istiqomah di jalan Allah, niscaya Allah akan menunjukkan jalan untukmu.

*nasihat untuk diri sendiri*