Seandainya
orang hanya boleh memberi nasihat setelah orang itu menjadi baik atau alim,
niscaya tidak akan ada nasihat di muka bumi ini. Sama halnya ketika seandainya
orang bersedekah dan berinfak setelah uangnya berlebih, pasti tidak aka nada orang
yang segera bersedekah.
Banyak hal
yang oleh orang dinilai tidak pantas
untuk dilakukan oleh orang-orang yang “dirasa” belum pantas. Seandainya nasihat
kebaikan hanya boleh disampaikan oleh orang baik, niscaya nasihat itu akan
tertunda lama dan menyebabkan ketidak baikan. Nasihat dari preman pinggir jalan,
nasihat di tambal ban dengan bapak-bapak yang sedang minum minuman keras,
nasihat dari seorang banci diperepatan jalan, seandainya nasihat dari mereka
hanya diterima ketika mereka menjadi orang alim, niscaya kita akan kehilangan
banyak sekali pelajaran. Nasihat baik, bukan harus dari orang baik bukan?
Bagaiman
jika kita berusaha untuk saling membaikkan sebagai sesama makhluk Tuhan yang
maha esa. J
Ini mengenai kehidupan di luar dari dirimu.
Bila masalah
hidupmu masih seputar persoalan patah hati, mendua, diduakan, banyak tugas, di
benci orang, makan tidak enak, tidak semangat, kehabisan uang, tidak bahagia
dengan kehidupanmu karena tidak sesuai dengan apa yg kau harapkan, muak dengan
segala hal yang ada id sekitarmu, tidak bias jalan-jalan, di phk dan
sejenisnya. Bersyukurlah,,, karena masalahmu adalah masalah sejuta umat. Yang mungkin,
saya juga tengah mengalaminya, dan mungkin lagi lebih dari apa yg kau alami.
Bila masalah
hidupmu masih seperti tadi,,, kita perlu berjalan-jalan menemui sesuatu yang
mungkinkita kira hanya ada dalam novel,cerita atau sinetron. Kalau kita belum
menemui hal semacam itu, bersyukurlah karena mungkin Tuhan memang sengaja
melindungimu.
Percayalah,
hidup di luar dirimu tidak pernah baik-baik saja. Jika kamu bertemu dengan teman-temanmu
yang tampak begitu ceria, mereka hanya tidak ingin orang lain tahu mengenai
masalah hidupnya. Disimpannya rapat, ditangisinya kala sendiri dimalam hari
kesepian.
Kau harus
tahu sejenak, bahwa hidup diluar dirimu tidak pernah baik-baik saja. Diluar sana,
di luar dirimu, orang lain mengalami hidup yang berat. Kehilangan keluarga
sejak kecil, tidak tahu siapa org tuanya, orang tua bercerai, lahir dengan
cacat, rumah beralaskan tanah dan anyaman bambu, perempuan yg direnggut
kehormatannya, hidup dengan kemiskinan yang luar biasa, anak muda yang bermimpi
sekolah, hidup ditengah peperangan. Semua itu benar-benar terjadi dan bahkan
lebih parah dari yang kita bayangkan dan itu terjadi diluar dirimu. Terjadi pada
orang lain.
Percayalah,
bila masalah hidupmu masih seputar kehidupan patah hati, keluarga, pekerjaan,
lantas kamu merasa menjadi manusia paling merana di dunia hingga
bermalas-malasan. Pecahkan semua kaca dirumahmu karena itu menjadi tidak
berguna.
Diluar sana
kehidupan manusia begitu kompleks. Dan sekali lagi bila kamu merasa orang-orang
yang kamu temui itu baik-baik saja, kamu salah. Hanya saja mereka telah belajar
cara menyembunyikan kesusahan hatinya, maslah hidupnya dan apapun itu. Mereka berusaha
membahagiakan dirinya sendiri termasuk orang-orang disekitarnya.
Lalu diwaktu-waktu
tertentu mereka menjadi tidak berdaya. Dan kamu tidak pernah tahu itu kapan,
karena kamu mungkin tidak pernah bias menyaksikannya. Sebab merekah akan selalu
menyembunyikannya.
Apa yang
penting, setiap keadaan yang kita alami kita yakinkan bahwa semua adalah
kehendak Tuhan, dan kita sebaik-baik hamba menerima, berserah dan banyak-banyak
bersyukur, Beryukur, bersyukur.
Bila dada masih terasa sesak, pundak
masih berat, langkah masih tertatih,, mungkin bersedekah jalin jalan pembuka. Bila
tidak juga menemui jalan keluar mungkin sujud kita masih kurang. Segerakan temui
yang maha Memiliki jalan keluar, penenag hati,, J
Berasa kehilangan pemimpin… L
Ini bukan menggurui,,, ini hanya
sepenggal kalimat yang sempat kubaca. Dan sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang
dibagi dan bermanfaat.
Saya bagi dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar